Apa itu Bantuan Langsung Tunai (BLT) ?
Bantuan Langsung Tunai (bahasa Inggris: cash transfers) atau disingkat BLT adalah program bantuan pemerintah berjenis pemberian uang tunai atau beragam bantuan lainnya, baik bersyarat (conditional cash transfer) maupun tak bersyarat (unconditional cash transfer) untuk masyarakat miskin. Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Indonesia merupakan salah satu program Pemerintahan SBY untuk meringankan beban hidup masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Kebijakan ini merupakan program subsidi pemerintah setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak tahun 2004.Pada tahun tersebut pemerintah Indonesia memutuskan untuk memotong subsidi minyak. Kenaikan BBM diambil sebagai bentuk penyelamatan anggaran Negara akibat naiknya harga minyak dunia saat itu.
Pemerintah mengenalkan program BLT pertama kali kepada masyarakat pada tahun 2005.BLT yang pertama kali digalakan adalah program Bantuan Langsung Tunai tidak bersyarat pada Oktober tahun 2005 hingga Desember 2006 dengan target 19,2 juta keluarga miskin.Lalu, karena harga minyak dunia kembali naik, BLT pun kembali diselenggarakan pada tahun 2008 berdasarkan instruksi presiden Indonesia nomor 3 tahun 2008.Dan terakhir, di tahun 2013, pemerintah kembali menyelenggarakan BLT tetapi dengan nama baru: Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).Secara mekanisme, BLSM sama seperti BLT, dan jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk program ini adalah 3,8 triliun rupiah untuk 18,5 juta keluarga miskin, dengan uang tunai 100 ribu rupiah per bulannya.
Selain program BLT tak bersyarat, pemerintah juga menyelenggarakan program BLT bersyarat dengan nama Program Keluarga Harapan (PKH).PKH adalah program bantuan untuk keluarga miskin dengan syarat mereka harus menyekolahkan anaknya dan melakukan cek kesehatan rutin. Target utama dari program ini adalah keluarga miskin dengan anak berusia antara 0 sampai 15 tahun, atau ibu yang sedang hamil pada saat mendaftar.Dana tunai akan diberikan kepada keluarga pendaftar selama enam tahun.Program ini menargetkan sekitar 2,4 juta keluarga miskin, dan telah diberikan ke 20 provinsi, 86 daerah, dan 739 sub daerah dengan jumlah telah menyentuh 816.000 keluarga miskin.
Dibalik kebijakan tersebut banyak juga menyimpan kontroversial yang terjadi seperti program BLT yang diumumkan ke publik pada masa menjelang pemilu tahun 2004 dan 2009 ini dinilai sebagai pencitraan yang dilakukan oleh SBY dan kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial.BLT yang tujuan awalnya membantu warga miskin di Indonesia khususnya kaum manula dan janda yang ternyata kenyataan sebenarnya tidak tepat sasaran inilah yang dapat mengakibatkan ketidakpastian dan kesalahan dalam program pemerintahan ini. Kita ambil kasus pada tahun 2008 di Garut Jawa Barat sekitar 6000 warga miskin Bantuan Langsung Tunai (BLT) dipastikan akan gagal menerima program bantuan pemerintah tersebut. Kegagalan tersebut akibat data penerima BLT masih menggunakan data BPS tahun 2005 lalu yang dianggap tidak tepat sasaran. Kesalahan data pada tahun - tahun sebelumnya yang tidak diperbaharui akan berdambak pada tahun-tahun berikutnya. Selain itu BLSM yang merupakan BLT yang berganti nama pada tahun 2013 , ini juga mengalami keselahan yang sama sebanyak 15,5 juta rumah tangga yang terdiri dari rumah tangga sangat miskin, rumah tangga miskin, dan rumah tangga hampir miskin direncanakan akan menerima BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM data tersebut diambil dari data BPS tahun 2011 padahal data yang harus digunakan adalah data tahun 2013 dimana setiap tahun pasti ada mobilisasi data yang terjadi. Program BLT ini dianggap gagal karena banyak terjadi kesalahan yang dianggap fatal juga yaitu ketidaktepatan sasaran dalam pemberian BLT.
Pada pemilu 2014 ini diharapkan siapapun yang akan terpilih menjadi presiden Indonesia selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki dan merealisasi program pemerintahan yang sempat gagal dan tidak berjalan sesuai dengan tujuan awalnya untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. Dan juga semoga presiden yang selanjutnya juga dapat mencetuskan ide-ide dan kebijakan -kebijakan baru dalam pemerintahannya guna memajukan Indonesia dan mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.
Referrensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan_langsung_tunai#Asal-usul_BLT_di_Indonesia
http://benedictusa.blogspot.com/2012/07/perekonomian-indonesia-pada-masa.html
http://tabloidmasjidnus.wordpress.com/edisi/tabloid-masjid-nusantara-edisi-i/bantuan-langsung-tunai-blt-bentuk-nyata-wujudkan-keadilan-ekonomi/
http://www.indosiar.com/fokus/6000-warga-miskin-gagal-terima-blt_74425.html
http://www.dpr.go.id/id/berita/komisi8/2013/jul/02/6270/data-penerima-blsm-dari-bps-kacau-
http://www.indosiar.com/fokus/6000-warga-miskin-gagal-terima-blt_74425.html
http://www.dpr.go.id/id/berita/komisi8/2013/jul/02/6270/data-penerima-blsm-dari-bps-kacau-